Senin, 22 Februari 2016

Mengapa Mengucapkan Selamat Natal Bisa Musyrik? Ini Jawaban Pakar Kristologi

Pakar Kristologi, sekaligus dai dan penulis buku, Ustadz Masyhud SM menegaskan bahwa seorang Muslim yang mengucapkan selamat natal bisa jatuh pada kemusyrikan.

“Kalau umat Islam mengucapkan selamat natal berarti umat Islam mengakui bahwa Nabi Isa lahir ke dunia sebagai anak tuhan sekaligus tuhan. Berarti itu sudah kafir musyrik!” tegas Ustadz Masyhud dalam sebuah video berjudul Natal adalah Hari Raya Penyembah Berhala, yang diunggah pada Rabu (23/12/2015).

Ia menyampaikan, sangat penting untuk mengetahui hakikat Natal, agar seseorang yang mengucapkan selamat natal. mengerti apa yang dia katakan. (Baca: [Video] Pakar Kristologi Bantah Argumen yang Bolehkan Umat Islam Ucapkan Selamat Natal)

“Menurut istilah, Natal adalah hari kelahiran Yesus ke dunia sebagai anak Tuhan sekaligus Tuhan, penebus dosa dan juru selamat manusia yang diyakini oleh Kristen,” tandasnya.

Selanjutnya, Ustadz Masyhud juga mengkritisi, apa benar, Hari Raya Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Yesus?

“Jangankan hari, tanggal dan bulan, tahun kelahiran Yesus pun tidak ada yang tahu,” tegasnya.

Lantas darimana perayaan Natal 25 Desember itu berasal? Menurut Ustadz Masyhud, hal itu erat kaitannya dengan sinkretisme ajaran Kristen dengan penyembahan berhala.

“Mereka yang sudah terbiasa menyembah anak dewa, baik di Persia, di Syam maupun di Mesir dan Yunani menganggap bahwa Nabi Isa atau Yesus adalah reinkarnasi anak dewa yang dulu mereka sembah dan damba-dambakan kelahirannya,” ujarnya.

“Yesus dianggap lahir tanggal 25 Desember dan hari menyembah Yesus mengadopsi hari kebaktian mereka para penyembah berhala di kuil-kuil mereka pada hari Ahad atau Minggu atau Sunday,” pungkasnya. [AW]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar